Sebuah ARTI- Part 1
1 Maret 2018
Assalamu'alaikum wr wb............
kali pertama gagal pulang kampung di tahun 2018, kali pertama harusnya diakhir desember tahun 2017. Bulan dimana planing gagal pulang kampung sekaligus gagal bertemu ibu. sedih se sedihnya tapi tetap mencoba untuk profesional dan menjalani waktu seperti biasa diiringi dengan awan kelabu, mendung dan petir (dalam suasana) hahahahaha ....ditambah teman-teman seasrama dapat pulang setelah kegiatan, sementara aku masih belum bisa pulang. skipppppp.
Assalamu'alaikum wr wb............
kali pertama gagal pulang kampung di tahun 2018, kali pertama harusnya diakhir desember tahun 2017. Bulan dimana planing gagal pulang kampung sekaligus gagal bertemu ibu. sedih se sedihnya tapi tetap mencoba untuk profesional dan menjalani waktu seperti biasa diiringi dengan awan kelabu, mendung dan petir (dalam suasana) hahahahaha ....ditambah teman-teman seasrama dapat pulang setelah kegiatan, sementara aku masih belum bisa pulang. skipppppp.
disaat kawan-kawan rantaumu dapat pulang dan bertemu keluarga, dirimu hanya dapat bermain ditanah rantau. lihatlah keluar, lihatlah mereka yang benar-benar membanting tulangnya hanya untuk butiran nasi. apakah engkau lupa bagaimana cara bersyukur???motivasi terbesar saat diri ini rapuh adalah dorongan teman-teman. maka penting memilih mana temanmu. mereka dapat mendorongmu ke puncak atau kejurang. banyak sekali remaja yang lebih nyaman menceritakan keluh kesahnya pada teman dibanding orang tua, salah satunya diriku ini. terkadang diriku khawatir jika teman yang menjadi tempat cerita tidak dapat menjaga amanah, bahkan hal yang menjadi aib tersebar. tapi percayalah teman itu ibarat diri sendiri, mereka dapat menjadi ujian bagimu dan dapat menjadi bentuk rasa syukur. dengan berjalannya waktu kamu akan mampu membedakan mana hal yang harus kamu bagi dengan kawanmu dan mana hal yang kamu bagi dengan orang tua mu. mamahku selalu bilang, habiskan kesedihanmu , keluh kesahmu pada sepertiga malam pada tuhanmu karna dia pasti menjagamu. tapi ya, aku hanya manusia yang memiliki keimanan masih rendah ini terkadang bukan hanya curhat pada tuhanku tapi aku terkadang membutuhkan makhluk ciptannya untuk mendengar pula. ya aku si manusia egois dengn keinginan yang tak pernah ada habis-habisnya ini.
beruntuglah saat diri ini merasa kematian begitu dekat, akan ada rasa dunia ini terlalu fana dan terkadang begitu membosankan. lalu seberapa banyak kebahagiaan yang telah kubagi? seberapa banyak diriku telah menjadi manfaat untuk diriku dan orang lain?sekian.........

Komentar
Posting Komentar