Sebuah Salam Perpisahan
Dear my friend........
Kita berjalan pada kutub yang berbeda.
Aku sampaikan salam perpisahan,
Bukan karna aku ingin mengakhiri,
Dalam arti yg sesungguhnya.
Tapi caramu memaksaku untuk berhenti.
Seolah kita bertemu untuk saling menyakiti.
Hingga terkadang aku lupa
bahwa banyak sekali kebaikanmu yang terabaikan.
Tertutupi dengan kesalahan dan kesakitan.
Karna seharusnya tak begitu.
Aku memilih berhenti menyapa,
Berhenti bertanya kabarmu,
Berhenti menganggumu dengan keributanku,
Dengan tawaku, dengan keluhanku.
Yah...... Aku berhenti 😢
Aku berharap kamu belajar utk menyapaku,
Utk bertanya keadaanku, utk berbagi ceritamu, utk berbagi kesedihanmu, tawamu.
Yang kupikir itu hal semu. Yang dpt kau lakukan pada ku
Agar semoga kamu sadar, utk memulai
Karna aku sudah terlalu lelah dan Terlalu malas.
Teringat saat aku bersalah,
Aku awalnya malu dan terlalu sulit mengusir ego. Utk meminta maaf lbh dulu,
(Mengusir ego terbaik adalah saat aku memilih utk meminta maaf terlebih dulu maka aku akan mendapat surga, seketika egoku pergi).
Lalu aku mulai memeluk dan berkata maaf. 😏
Saat terlalu banyak setan,
Aku berfikir knp harus selalu aku yg memulai kata maaf?
Aku berfikir kesalahan terjadi krn sebab dan akibat. Jadi seharusnya kita bersalah,
Lalu mengapa ?setan membisikan, kenapa aku selalu meminta maaf lbh dulu?
Ku redam egoku dan ku katakan.
Mungkin dia butuh wkt lebih banyak dari pada aku,
Sementara egoku yg lain berkata,
akupun terlalu sakit.
Hingga aku tidak ingin bermasalah terlalu lama karna itu menyakitkan,
Egokupun memiliki wkt.
Iya, itu egoku.
Dan harapanku yg lainnya,
semoga aku tetap ada dalam doamu,
dan tetap saling mendoakan.
.
Kukirimkan salam perpisahan termanis,
-miss.pow-
Komentar
Posting Komentar