The Lodge Maribaya

Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota, 
naik delman istimewa ku duduk dimuka.
mengendarai kuda supaya baik jalannya.tuk.tik.tik.tuk.tik.tak.tik.tuk. 
(*Suara sepatu kuda)

Pagi Milenial..........
Sudah adakah yang menyambutmu dengan ucapan selamat pagi? kalau belum ada yang mengatakan selamat pagi padamu. Maka buka jendela kamarmu, tengok keluar dan berbisiklah selamat pagi untukku dan kalian semua, ingat...!!!!! jangan teriak, nanti tetangga marah.. heeehehehe. bahkan mungkin mereka akan menanyakan kewarassanmu............

Pada hari minggu, aku dan kawanku. Suci namanya. nama panjangnya suciiiiiiiiiiiiiiiiiiii, eh bukan, nama panjangnya panjang sekali hingga aku malas menulisnya. hehehehhe

Di suatu pagi yang annoying, Kita mulai percakannya :
Eka   : "Ci, hari minggu, mau foto kerudung (OOTD)??."
Suci  : " Ayo mba."
Eka   : " Kemana ya?."
Suci  :" Terserah mba.Eka ."
Sayangnya kata "Terserah" untukku adalah bukan kata yang sulit aku jelaskan, tapi satu kata yang aku akan memutuskan dan membuat rencana yang indah untuk kata terserah itu.
Opiniku ini mungkin dapat membantu kalian dalam memutuskan disaat ada temanmu atau pasanganmu bilang terserah. kata mereka iya sih..bilangnya terserah tapi aku jadi sulit mendefinisikannya, bahkan sulit menenentukannya. hehehehhe pity you are, hehehehehhe. maka jangan pernah menyesal sudah mengatakan terserah pada orang sepertiku.

lanjut......
Eka   : "Oh, ok. aku penasaran pengen ke The Lodge Maribaya"
Suci :" oh ya udah aku juga penasaran, tapi kita berangkatnya harus pagi soalnya jauh dan macet."
Eka  : Ok, ya udah ayo....Siap-siap.(Saat kondisi baru bangun tidur, dengan obrolan pagi lalu kita akhiri obrolan itu dengan sebuah keputusan singkat yang meninggalkan cerita untuk aku bagikan kepada kalian)
oh ya kenapa kita ada di kamar yang sama? itu karna dia adalah teman satu kamar dan pastinnya dalam ranjang yang berbeda. hehehehehe. sudah.

(Sepertinnya keadaan pagi itu sangat mendukung sekali. Modal uang ada, motor ada yang dipinjam dan cuaca cerah).

Hari minggu pagi pergilah kita ke The Lodge Maribaya dengan waktu tempuh sekitar 2 jam lebih. sepertinya, ...(*Mikir) dari arah Sokarno-Hatta ambil jalan lembang gitu(*Mikir lagi). Ya, Pokoknya eka itu adalah jebis manusia yang suka lupa dengan nama jalan sekaligus arahnya, engga ngerti kenapa? dan karna suka sekali bersosialisasi dengan dunia maya dan dunia nyata makanya suka menggunakan fasilitas transporttasi publik. Alhasil Suci si Wonder Woman pulang pergi bawa motor (Kasihan (*Kasih emote sedih)  karna eka engga bisa naik motor, eh kalau naik mah bisa si. gampang. 

Disingkatin ceritannya, sampailah kita ke The Lodge (*Videonya masih dalam proses editing).Sekitar jam 9 pagi.


Pertama kita harus membeli karcis dahulu sebelum masuk. ingat .>>>>!!, karna kita pergi di hari minggu maka harga karcinnya harga weekend.

 Tiket masuk Rp. 25.000/Orang dewasa sudah termasuk dengan penukaran minum.

kita pilih milo coklat
Setelah masuk, dan ngopi-ngopi. 
Saat itu kita memutuskan menghabiskan minumannya terlebih dahulu baru berkeliling.



 

The Lodge Maribaya adalah tempat wisata bandung yang sedang tren pada saat itu sampai detik sekarang eka menulis cerita ini. Yang menjadi daya tarik selain menjadi wisata spot foto adalah tempat atau lokasi The Lodge Maribaya ini di tengah-tengah hutan pinus yang dingin dan asri sekitar lembang. Untuk alamatnya sendiri sudah tersedia ko di google maps. karna kita juga pergi dengan google maps...yuuuuhuuuuuu......




 Sebelum memutuskan utuk foto disalah satu spot foto kita berkeliling dan ber foto-foto.




Kalau kalian melakukan perjalan pagi dari bandung, lebih baik teman-teman memilih spot foto dengan tiket terlebih dahulu karna jika kalian foto disiang hari atau sekitar jam 12 keatas maka akan menunggu daftar antrian yang panjang.


 Banyak sekali spot foto yang free yang teman-teman dapat pilih dalam pengambilan foto, pokoknya take every moment. dan buatlah sebuah cerita dari sebuah kenagan. dapat menjadi sebuah rasa rindu yang hangat yang dapat kita jenguk saat rindu akan sebuah kenagan.

Traveling adalah bagian terfavorit dalam hidupku. dengan traveling aku lebih melihat dunia, orang lain, keadaan untuk lebih mengerti dan memahami manusia dan lingkungan. so happy......


 Karna Traveling adalah bagian terfavorit dalam hidupku. Entah dengan siapapun aku melakukan perjalanan, mereka selalu menjadi bagian terfavoritku juga dalam bagian dari ceritaku.



Maafkan buat kalian yang sudah menjadi bagian dari perjalananku, dan aku lupa menuliskan cerita kalian. Karna aku baru memulainya lagi saat ini.
tapi ingatlah bahwa kebaikan yang kalian lakukan terhadap manusia malaikat selalu mencatatnya tanpa lupa, bukan sepertiku manusia yang memiliki rasa lupa ini.

Kita beri jeda untuk tulisan puitisku tadi, mari kembali ke cerita.
Dibelakangku adalah tempat makan
Selain spot foto, disini juga menyediakan tempat untuk camping dan tempat makan.
Tahukah kalian apa yang paling sulit dilakukan saat kita camping di alam?? menurutku itu adalah WC, kalau bagi kaum Adam mungkin biasa saja atau tidak terlalu ribet dan rumit. Tetapi bagi kami kaum Hawa kamar mandi itu penting, demi keamanan pribadi dan bersama. Nah disini kalian dapat camping dengan memiliki fasilitas WC jadi tenang saja. ya,....walaupun tidak benar-benar seperti di hutan tapi cukup mengobati rindu camping bagi kalian yang tinggal dikota tempat ini menjadi salah satu alternative seperti Bandung, Jakarta dan kota-kota lainnya.


Di setiap Spot Foto teman-teman harus membeli tiket lagi. tergantung tempat mana yang jadi pilihan. Ya karna kita sudah jauh-jauh dari Soekarno-Hatta. Masa kita tidak mencoba untuk foto di spot foto, walaupun dengan membayar tiket lagi. 

Muka lelah karna antrian panjang

Karna tadi kita memutuskan berkeliling terlebih dahulu, karna niatnya kita tidak akan foto di spot foto. Biasa, maksud hati ingin irit dengan tidak mengeluarkan uang lagi. tapi ya, dorongan bisikan setan memang luar biasa apalagi dengan suasana panas jam 11 pagi waktu itu. Akhirnya kita memutuskan untuk membeli tiket foto. Tadinnya pengin di Hammock tetapi karna sedang perbaikan jadi kita tidak jadi kesana.
nah belilah kita tiket Zip Bike walaupun pada saat pembelian tiket kita sudah melihat antrian yang panjang sekali dan penjual tikenya bilang "Teh engga papa? antriannya sekitar satu jamman ??". Kataku "ya sudah engga papa teh". dan belilah kita teh botol, eh bukan belilah kita tiket Zip Bike. Sebelumnya karna eka berasal dari jawa nama panggilan "teh" itu terdengar asing untuk didengar bahkan memasuki zona kurang nyaman. jadi biasanya eka suka bilang minta dipanggil "mba", eh malah pada keterusan panggil mba. padahalo panggilan mba itu digunakan untuk orang yang lebih tua darimu atau panggilan untuk wanita yang belum dikenal, jadi kalau sudah kenal dan kita berada direntang usia yang sama maka cukup panggil aku "eka" saja, itu terdengar lebih nyaman bagiku.

Setelah mengantri 1 jam setengah

 Dari jam 11 kami mengantri dari obrolan yang berfaedah sampai obrolan yang tidak berfaedah. dan yang lebih mengisi waktu kita selain mengobrol dengan suci dan tetangga depan anterian kita adalah dengan melihat ekspresi yang sedang difoto di Zip Bike.
eh, ngomong-ngomong eka tidak suka ketinggian (suka ada aura pengen lompat, keringetan, pusing dan badan tiba-tiba dingin) ya tapi bukan eka namanya jika menyerah pada hal yang aku tidak suka.
Seseorang yang berani keluar dari zona nyamannya maka dia akan mendapatkan pelajaran hidup lebih banyak dan akan lebih menghargai hidup untuk lebih bersyukur. paham....
Kenapa kita memilih Zip Bike?? karna itu adalah spot foto yang sedang tren di The Lodge Maribaya, makanya antriannya pun panjang dan lama. ngomong-ngomong kita cuma foto di Zip bike saja

Tiket Zip Bike Rp.20.000/orang sudah termasuk foto
Tips kalau kesini:
  1. Sebaiknya bawa teman kalian yang tidak suka difoto dan biarkan dia yang memfoto karena untuk menukar softfile foto seharga Rp.10.000/foto dengan antrian yang panjang pula. Tempat antrian pengambilan foto berada diluar The Lodge Maribaya didekat tempat penukaran minum. jika ingin di cetak kena biaya tambahan sebesar Rp.5000/foto (*Harga yang ditulis adalah harga pada saat kami pergi ya)
  2. Untuk mengurangi rasa pegal mengantri wahana sebainya kalian membawa teman yang dapat menggantikan antrian kalian, agar kalian dapat mencoba wahana lain.
Kita pulang dari The Lodge Maribaya sekitar maghrib dengan drama antrian dan kemacetan jalanan . Setelah sampai langsung kembali pada rutininitas hari minggu ba'da maghrib yaitu belajarlah kita sampai jam 10 malam, luar biasa memang. jangan ditanya lelah apa tidak...

Harga tiket wisata ini bagiku si anak rantau termasuk kategori mahal, apalagi bayar sendiri. dapat dibayangkan kesedihan yang eka rasakan? pada saat itu?.
hmmmmm..... tapi rasa penasaran mengalahkannya, hingga kita memutuskan pergi minggu pagi itu. 

Mari kita akhiri ceritaku, bye....................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Salam Perpisahan

Nothing

Puisi untuk mamah